Selasa, 09 Oktober 2012

JS a.k.a JavaScript


Pernahkah kalian mendengar soal JavaScript? Mungkin bagi anak-anak yang berkuliah di jurusan TI atau yg berhubungan dengan komputerisasi, kata tersebut tidaklah asing. Karena memang pastinya anak-anak yang berkutat dalam dunia komputerisasi tersebut mau tidak mau, suka tidak suka, akan berjumpa dengan si JavaScript ini. Well, entah cuma sekedar dengar, atau bahkan langsung “bermesraan” dengan si JavaScript ini, yg jelas pastinya mereka tahu.
Nah, meskipun minimal pernah dengar apa itu JavaScript, tapi belum tentu mereka benar-benar mengerti sebenarnya apa itu si JavaScript. Jujur saja, sebelum saya masuk dalam lingkaran dunia per-IT-an di Binus ini (udah kenalan belum saya anak Binus hehehe), saya aja baru tau kalau ada bahasa lain selain Indonesia, Inggris, dan bahasa daerah yang bakal menambah wawasan bahasa saya. Bahasa tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bahasa C.
Setelah cukup lama mengenal bahasa C (3 tahun cukup lama gk tu? Hehe), lama kelamaan saya mulai deh mengenal beberapa macam pemrograman salah satunya si JavaScript ini.
JavaScript merupakan bahasa skrip dunia WEB yg dapat dijalankan di sebagian besar browser seperti IE (internet explorer), Mozilla Firefox, Netscape, dan Opera. Meskipun namanya cuma terdiri dari 9 huruf tapi JS (panggilan mesra saya buat JavaScript) digunakan pada jutaan halaman Web untuk menambahkan fungsi, membuat validasi, berkomunikasi dengan server, dan masih banyak lagi. Wiii hebat yah!
Denger-denger si, JS ini dikembangkan pertama kali oleh Brendan Eich dari Netscape. Awalnya namanya itu Mocha (slurrpp nyummy yah kedengarannya), lalu berubah jadi LiveScript hingga akhirnya menjadi JavaScript. Meskipun namanya mengandung Java gitu (bahasa Inggrisnya Jawa kan itu?) but sorry to say, keknya gk ada hubungannya ama salah satu pulau tercinta kita deh… 
Bagi yang udah pernah belajar bahasa C dan semacamnya mungkin jadi akan lebih mudah dalam mempelajari JS. Namun tetap saja ada perbedaan dalam masalah pengkodingannya. Perlu diingat bahwa JS ini sangat sensitif… Ups, maksudnya case sensitif hehe… Jadi kita mesti ati-ati tu kalo ngetik, ntar kalo salah penulisan tau2 eror aja.. Pusing dah..
Kebetulan di semester ini saya berkesempatan untuk mengenal lebih jauh JS dalam pelajaran Web Programming. Namun si JS tidak sendirian menghadapi saya, ia membawa temannya yang bernama HTML (pasti pernah denger HTML donk yaaaa kan ada tu di tulisan saya sebelum ini) untuk bersama-sama menyerang saya dalam semester kali ini (huwaaaaaaaaa *tersedusedan*). Jadi, untuk membuat suatu Web diperlukan kodingan dalam HTML untuk membuat semacam “gambarannya” lalu untuk masalah logicnya adalah urusan si JS.
Contoh tulisan indah si JS nih teman2:
<script type="teks/javascript">
        alert("Halo Dunia!");
</script>
<script type="teks/javascript" src="alamat.js">
</script>
Tahukah kalian bahwa JS ini merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat AJAX (Asynchrounous JavaScript and XMLHTTP). AJAX ini sering digunakan oleh aplikasi berbasis Web seperti Gmail, Google Reader, dll.
Untungnya JS memiliki sifat yg lebih berpihak ke client sehingga aplikasi yang menggunakan JS ini akan tampil lebih cepat di Web saat seorang user menggunakannya. Selain itu, JS meningkatkan pengalaman browsing dengan menggunakan cookie dan mendeteksi browser internet pengguna yg memungkinkan sebuah halaman khusus dioptimalkan untuk ditampilkan di browser tertentu.
Hemm… segitu dulu deh cerita soal si JS.. Semoga para pembaca yang mungkin kebanyakan orang awam (seperti saya juga kok :$) mengerti curcolan saya ini yah.. hehehehe.. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar