Hai2.. kembali lagi bersama saya
di blog tercinta ini hehehe.. kali ini hal yang ingin saya singgung adalah
mengenai LCD dan LED nihh… pernah denger gk? Minimal mungkin pada tau dari yang
pada punya tv di rumahnya.. ato yang punya monitor komputer jg pasti tau lah
yahh.. Memang sih.. mereka berdua ini mirip banget kalo kita tidak
memperhatikannya dengan seksama. Makanya, supaya kita gk ketipu sama muka
kembar mereka. Yuk marilah kita mengenal lebih jauh mengenai LCD dan LED ini..
Pertama-tama kenalan dulu de sama
LCD! LCD merupakan singkatan dari liquid crystal display. Kalo dibahasaindonesiakan
si artinya tampilan krital cair.. aneh yah? Nah kalo bahasa kerennya si maksudnya
adalah suatu tampilan flat pannel, tampilan visual elektronik yang menggunakan kristal
cair sebagai cara untuk menampilkan visualisasi yang ada. Sebuah monitor LCD
menggunakan lampu neon katoda dingin untuk backlighting. Karakter bright yang
nyaman dimata serta bebas distorsi. Tidak bergantung pada refreshrate,user
friendly, hemat listrik, ukurang yang ringkas, ringan, serta lebih keren,
viewing angle terbatas, tampilan gambar baik hanya di resolusi nativenya,
response time dan ghosting, warna kurang akurat dan harga lebih mahal.
Kalo LED merupakan singkatan dari
light emitting diode. Kalo dibahasaindonesikan.. hemm apa hayoo.. diode
emitting cahaya ato apa de silakan ditebak sendiri hahaha.. secara bahasa indahnya
si maksudnya adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik
yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. LED menggunakan dioda yang
memancarkan cahaya. Bisa dibilang LED merupakan tipe LCD. LED dibuat agar lebih
efisien jika mengeluarkan cahaya, emisi cahaya pada semikonduktor, dopping yang
pakai adalah galium, arsenic, dan phosporus. Jenis dopping yang berbeda
menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula. Pada saat ini warna warni cahaya LED
yang banyak ada adalah warna merah, kuning, dan hijau, harganya setengah lebih
mahal dari monitor LCD.
Cara Kerja LCD
Liquid Crystal Display (LCD):
Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan
yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna.
• Hanya memakan sedikit ruang,
rendah daya, dan panas yang dihasilkan lebih sedikit dibanding monitor CRT
(cathode ray tube).
• Tidak ada flicker dan
kedipannya sangat rendah sehingga enak dipandang berjam-jam.
• Untuk ukuran yang sama, harga
lebih mahal dibanding monitor CRT.
Telah lama dipakai sebagai layar
untuk laptop, komputer desktop juga telah mulai menggunakan monitor yang
memakai teknologi LCD ini. LCD memiliki banyak kelebihan dibanding monitor CRT.
Mereka mampu menampilkan teks yang jernih dan tidak ada flicker, yang berarti
mengurangi kelelahan mata. Karena tebalnya kurang dari 10 inci (± 25 cm),
monitor LCD untuk desktop mengambil ruang yang lebih kecil dibanding monitor
CRT. Kekurangannya: kualitas warna layar LCD tidak dapat dibandingkan dengan
monitor CRT, dan harganya yang mahal membuatnya tak terjangkau bagi kebanyakan
orang. Ditemukan tahun 1888, kristal cair merupakan cairan kimia yang
molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan
elektrik--seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur
dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut.
Baik untuk layar laptop atau
desktop, sebuah layar LCD terdiri atas banyak lapisan, istilahnya adalah
"sandwich". Sebuah sumber sinar flourescent, atau backlight,
merupakan lapisan paling bawah. Sinar ini akan melewati filter pertama dari dua
filter pengatur (polarizing). Sinar yang telah terpolarisasi kemudian melewati
sebuah lapisan yang berisi ribuan bintik kristal cair yang dijajarkan pada
sebuah kontainer kecil yang dinamakan cell. Setiap sel, juga dijajarkan
membentuk barisan pada layar; satu cell atau lebih akan membentuk satu pixel
(ukuran titik terkecil pada sebuah layar). Sumber elektrik di sekeliling LCD
membentuk sebuah medan elektrik yang akan menggetarkan molekul kristal, yang
akan mengatur sinar yang akan lewat pada lapisan kedua berupa filter yang
terpolarisasi dan melewatinya. Pada sebuah layar LCD monokrom, seperti pada
sebuah PalmPilot atau jam tangan digital, demikianlah cara kerjanya: Penutup
membuka, dan pekerjaan selesai. Tetapi pada LCD berwarna, seperti pada PC
laptop, cara kerjanya lebih kompleks.
Pada sebuah panel LCD berwarna,
setiap pixel terdiri atas tiga buah cell kristal cair. Setiap ketiga cell
tersebut memiliki filter merah, hijau, atau biru (red-green-blue/RGB). Sinar
yang melewati cell yang terfilter tersebut akan menciptakan warna yang Anda
lihat pada LCD. Kadang-kadang sistem yang mengirimkan arus listrik pada satu
cell atau lebih tidak berjalan dengan baik; kejadian tersebut menimbulkan
adanya pixel yang gelap dan "rusak".
Hampir semua LCD berwarna
modern--sebagai layar laptop atau monitor desktop--menggunakan sebuah
transistor film yang tipis (thin-film transistor/TFT), yang dikenal sebagai
active matrix, untuk menghidupkan setiap cell. LCD TFT menciptakan citra yang
lebih jelas, jernih dan terang. Teknologi LCD terdahulu sangat lambat, kurang
efisien, dan kontrasnya sangat rendah. Teknologi matriks terdahulu,
passive-matrix, mampu menampilkan teks yang jelas tetapi meninggalkan bayangan
jika tampilan berubah dalam waktu cepat, sehingga tidak optimal untuk video.
Saat ini, sebagian besar palmtop hitam-putih, pager, dan telepon seluler menggunakan
LCD passive-matrix.
Karena LCD mengatur setiap pixel
secara terpisah, mereka mampu menampilkan teks yang lebih jelas dibanding CRT,
yang, saat dipusatkan dengan tidak benar, akan mengaburkan pixel yang dituju
(yang menggambarkan citra di layar). Tetapi kontras LCD yang tinggi dapat menyebabkan
masalah terutama jika Anda hendak menampilkan citra grafis. CRT akan
melembutkan pinggiran dari citra grafis, seperti halnya pada teks, dan walau
hal itu membuat teks tidak terbaca pada resolusi tinggi, pelembutan (softening)
dapat mencampurkan dan menutupi gerigi, contohnya pada foto, yang hasilnya
lebih baik dibanding tampilan LCD. Dan juga LCD hanya memiliki satu resolusi
"natural", yaitu terbatas pada jumlah pixel yang dipasang pada layar.
Bila Anda ingin menaikkan resolusinya, misalnya dari 800x600 menjadi 1024x768,
untuk layar LCD Anda harus mengemulasikannya menggunakan software, yang hanya
dapat bekerja pada resolusi tertentu.
Seperti CRT, LCD untuk desktop
juga dibuat untuk menerima sinyal analog--yang berbentuk gelombang , berlainan
dengan bentuk pulsa biner pada sinyal digital--dari PC Anda. Ini disebabkan
sebagian besar kartu grafis yang beredar saat ini masih menkonversikan
informasi visual dari bentuk digitalnya menjadi analog sebelum menampilkannya
di layar. Tetapi LCD memproses informasi tersebut secara digital, sehingga bila
data analog dari kartu grafis standar mencapai monitor LCD, monitor tersebut
perlu untuk mengkonversi kembali menjadi sebuah bentuk digital. Semuanya itu
dapat menyebabkan goyangan atau bayangan pada layar. LCD digital terbaru
menggunakan kartu grafis khusus yang dilengkapi konektor digital utnuk menjaga
kejernihan tampilannya.
Cara Kerja LED
LED menggunakan cahaya pancaran
diode (light emitting diode) sebagai sumber cahaya televisi. LED menggunakan
diode untuk membuat banyak vibrant dan image yang berwarna-warni. Warna hitam
akan menajdi benar-benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna LED lebih
realistic dibandingkan televisi LCD. Televisi LED memiliki kontras rasio
500,000:1, juga refresh rate yang tinggi.